Pencurian domain, juga dikenal sebagai pembajakan domain, adalah praktik mengubah registrasi nama domain tanpa izin dari pendaftar asli. Meskipun banyak orang berasumsi bahwa pembajakan domain dilakukan melalui metode jahat, pembajak domain paling sering memperoleh informasi pribadi pemilik domain untuk membujuk pendaftar domain agar mentransfer domain ke pembajak. Karena saat ini tidak ada undang-undang internasional atau federal khusus yang secara eksplisit mengkriminalisasi pencurian domain, memulihkan domain yang dibajak seringkali sulit, memakan waktu, dan mahal. Menjaga kredensial akun pendaftaran, khususnya menjaga kata sandi aman yang diubah secara berkala, adalah salah satu langkah terbaik untuk menghindari pencurian domain.
Salah satu cara pencurian yang paling umum terjadi adalah ketika pembajak, baik melalui penipuan atau peretasan akun pemilik domain, mendapatkan akses ke akun pendaftaran dan hanya mentransfer kepemilikan domain. Hal ini sering kali mengakibatkan pendaftaran domain dialihkan ke entitas di luar negeri sehingga mempersulit upaya hukum. Metode pembajakan domain lainnya adalah melalui perusahaan hosting atau registrar, bukan melalui sistem pemilik domain. Dalam metode ini, pembajak dapat menghentikan atau membatalkan pembayaran pelanggan untuk memperbarui pendaftaran sehingga pendaftaran berakhir dan diperoleh oleh pembajak. Pembajak bahkan dapat dengan curang memasukkan data whois untuk mengakses akun pendaftaran domain.
Menanggapi pencurian domain bisa jadi sulit. Untuk domain yang memiliki perlindungan merek dagang, tuntutan pelanggaran merek dagang atau klaim pelanggaran terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen Anti-Cybersquatting (ACPA) dapat terjadi. Pemilik domain juga dapat menerapkan sengketa nama domain yang diproses berdasarkan ICANN atau UDRP. Proses hukum ini biasanya lebih murah dibandingkan gugatan pelanggaran merek dagang/ACPA yang diajukan ke pengadilan federal.
Dalam kasus lain, pemilik domain mungkin harus membayar pemerasan atau pembayaran tebusan untuk mendapatkan kembali pendaftarannya. Di lain waktu, informasi pendaftaran dapat dengan mudah dikembalikan ke keadaan semula oleh registrar saat ini. Terakhir, jika kredensial akun domain dibuat oleh mantan karyawan atau vendor yang tidak puas, tuntutan hukum yang meminta ganti rugi mungkin merupakan jalan tercepat menuju pemulihan. Texas adalah salah satu dari sedikit negara bagian yang mengizinkan deposisi pra-setelan. Jika mantan karyawan, vendor, atau orang lain yang diketahui dicurigai melakukan pencurian, mengajukan pernyataan pra-tuntutan mungkin merupakan pilihan terbaik. Karena kesulitan dalam menegakkan hukum AS di negara-negara asing, memperoleh keringanan hukuman untuk mencegah pengalihan pendaftaran ke badan atau registrar asing sangatlah penting. Idealnya, akun dan pendaftaran dibekukan sampai pengadilan dapat menentukan cara menyelesaikan perselisihan tersebut.
Jika terjadi pencurian domain, pengacara Internet yang berpengalaman dalam pencurian atau pembajakan domain serta hukum merek dagang kemungkinan merupakan titik awal terbaik.